16 November 2013

Perbandingan Android Jelly Bean dan iOS 7

Perbandingan Android dengan iOs mungkin kebanyakan hanya mengetahui persamaannya saja yaitu sama – sama Touch Screen, tapi perlu anda ketahui banyak perbedaan yang sinergi yang dapat anda temukan pada OS Android dan iOs. Berawal dari Apple OS X, iOS menggebrak revolusi touchscreen enam tahun lalu.



Sementara pesaingnya seperti HTC, Samsung, LG, Google, Microsoft, dan BlackBerry terus-menerus mempertontonkan sistem opersi mereka yang baru, namun Apple masih tetap bertahan dan terus melakukan upgrade sistem operasi versi mereka sendiri, Apple tetap menahan diri dan berusaha tak main-main dengan kesuksesannya. Sampai sekarang, karena tekanan dari ponsel Android, Apple telah mendesain ulang iOS dan menambahkan sejumlah fitur baru. Dengan iOS 7, Apple berusaha untuk menarik bahkan mengalahkan Android di setiap kesempatan.

Nah, bagaimana iOS 7 terlihat ketika side-by-side dengan Android? Di bawah ini, kita akan membandingkan lock screen, notification bar, dan banyak fitur lainnya untuk menunjukkan betapa banyak iOS 7 berkembang dan tidak terlihat seperti Google Android.

Lock Screen



Lupakan sejenak tentang perang paten antara Samsung dan Apple, layar kunci atau screen lock yang Apple coba pertahankan melalui pangadilan pun akhirnya kalah. Namun dengan perubahan yang dilakukannya mungkin akan menjadi indikasi terbaik dari apa yang telah dilakukan untuk iOS 7. OS milik Apple itu menyambut anda dengan tampilan baru, jelas, dan sederhana dari layar kunci Android. Semua yang akan anda lihat adalah teks yang menunjukan anda waktu, tanggal, dan petunjuk untuk membuka kunci perangkat Anda.

Sebaliknya, Android memiliki layar yang mirip, tetapi memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan informasi yang mereka ingin lakukan dengan widget. Meskipun widget dikabarkan juga akan ada untuk iOS 7, tapi nampaknya untuk saat ini masih belum ada. Jadi jika anda mengandalkan informasi yang disajikan dalam sebuah kotak tembus pandang  yang terisi pada layar kunci anda, mari kita sebut sebagai kemenangan untuk Android 4.2 Jelly Bean.

Notifikasi



Satu kemenangan untuk sisi layar kunci, namun perlu dicatat bahwa iOS 7 menawarkan kemampuan untuk melihat bar pemberitahuan tanpa membuka perangkat Anda. Ini adalah fitur yang telah ada di Android untuk beberapa versi saat ini. Sebelumnya, pengguna iOS memang bisa melihat notifikasi terbaru, tetapi tidak seluruhnya. Ada perbedaan dalam desain notifikasi iOS. Notification Center di iOS menyajikan semua informasi dalam menu tab, yang memungkinkan pengguna untuk menelusuri pemberitahuan mereka hari ini, semua, atau yang lainnya.

Sedangkan Android menyajikannya secara tercantum dalam urutan mereka masuk dan kemudian dapat anda pilih dengan sesuai kebutuhan. Preferensi di sini akan lebih secara besar bagaimana anda memilih bentuk organiser untuk pemberitahuan atau notifikasi anda, berapa banyak yg anda dapatkan setiap hari, dan bagaimana anda memilih untuk menangani atau menindak lanjutinya. Jika anda ingin mengurus beberapa hal secara cepat, sistem Android mungkin yang terbaik bagi anda karena anda dapat mengambil tindakan atau memberhentikannya dengan beberapa gesekan mudah. Namun disis lain, sistem pemberitahuan redone Apple,akan lebih baik bagi anda yang lebih banyak tidak segera melakukan perintah sesuai dengan pemberitahuan. Jadi untuk sisi ini keduanya saya rasa seimbang. :D

Navigasi

Apple mungkin paling dikenal karena pendekatan tombol tunggal untuk beberapa hal, ini merupakan sebuah komitmen untuk desain yang telah lama membingungkan para penggemar Windows saat mereka menggunakan mouse Apple yang hanya satu tombol di atasnya. IPhone dan iPad hanya memiliki satu tombol untuk navigasi dan sisanya dilakukan di layar. Untuk merampingkan proses tersebut, aplikasi Apple kini memiliki fitur slide-out "drawers" untuk meningkatkan navigasi in-app. Sistem laci ini juga telah ada di aplikasi buatan Google untuk beberapa waktu sekarang termasuk versi aplikasi dari iOS, ini adalah cara efektif untuk masuk dan keluar aplikasi yang berbeda ke sebuah aplikasi lain tanpa perlu keluar dari layar sepenuhnya untuk berpindah. Ini salah satu dari "inovasi" yang akan mengubah pengguna iOS ke sesuatu yang pengguna Android telah nikmati selama satu tahun lebih.

Control Center



Apple telah memberi penggunanya akses mudah ke Control Center dengan menggesek ke atas dari bagian bawah layar dan memberikan pusat tampilan yang berfokus pada proses untuk mematikan tombol secara cepat. Ini adalah tambahan menyambut iOS, karena mereka menyederhanakan proses membuat perubahan pengaturan cepat tanpa harus membolak-balik banyak halaman yang tidak perlu untuk masuk ke pengaturan spesifik yang ingin anda sesuaikan. Fokus pada pengaturannya yang paling umum anda gunakan, seperti Wi-Fi atau konektivitas Bluetooth, brightness, dan mode pesawat. Apple Control Center juga memberikan akses cepat ke kontrol iTunes dan aplikasi yang mungkin anda inginkan, seperti senter, kalkulator, atau kamera.

Control Center Android bervariasi oleh pembuat telepon, kadang-kadang bagus dan kadang-kadang tidak ada. Misalnya, ponsel Galaxy Samsung yang telah lama menggunakan tombol shortcut dalam pengaturannya. Android 4.2 juga memperkenalkan fungsi geser dua jari untuk mengakses kontrol dan pengarturan cepat.  Android tidak memiliki integrasi aplikasi lain dalam pusat kontrolnya yang dimiliki iOS 7, ini menjadi salah satu hal yang menutupi kekurangan iOS 7 yakni tentang adanya widget.

Multitasking



Berikut fitur yang sudah lama ada untuk pemilik perangkat Apple. Sudah terlalu lama, iOS telah membatasi pengguna dalam hal berapa banyak yang bisa mereka lakukan pada satu waktu dengan smartphonenya. Multitasking akhirnya diimplementasikan dalam iOS 7 dan mungkin menjadi game changer untuk ponsel dan pengguna tablet. Fungsi Multitasking dengan aplikasi yang download dari App Store, bukan hanya dari Apple sendiri. Gaya visual multitasking pada iOS nampaknya terinspirasi oleh WebOS, yang menyajikan semua aplikasi yang tengah berjalan secara fullscreen, gaya flashcard dan memungkinkan pengguna untuk menggeser beberapa pilihan untuk menemukan aplikasi yang mereka cari. Anda dapat juga menggesernya ke atas untuk menutup aplikasi. Ikon juga ditempatkan di bagian bawah layar jika anda ingin akses seperti itu.

Multitasking bukanlah sebuah konsep baru. Pengguna Android telah menikmati fasilitas itu selama bertahun-tahun. Meski fitur dan fungsinya sama, gaya Android jauh lebih berbeda. Ia tidak menampilkan tampilan layar penuh melainkan hanya sekilas dari aplikasinya saja, dengan ikon dan nama aplikasi pada sebelah gambar preview. Tampilannya pun dilakukan secara vertikal bukan horizontal seperti di iOS 7.

Update

Selama presentasi WWDC, Apple mengakui bahwa pengguna mungkin terbiasa melihat nomor merah di samping ikon App Store dengan angka yang terus naik, mewakili jumlah update yang tersedia untuk aplikasi mereka. Namun hal itu akan hilang, karena update dilakukan secara otomatis. Kita tidak dapat menyangkal bahwa memang tak butuh banyak waktu untuk update aplikasi, tapi selalu ada kekhawatiran bahwa anda harus selalu mengaktifkan ponsel anda dan harus mengamati update 30 aplikasi selama lima menit. Apple menjanjikan update ini hanya akan terjadi ketika Anda memiliki penerimaan sinyal yang kuat sehingga sehingga tidak akan memaksakan update ketika tak ada sinyal.

Pengguna Android telah menikmati update otomatis aplikasi mereka selama beberapa waktu ini, jadi ini merupakan salah satu hal yang bukan hal baru. Janji auto update Apple yang hanya akan terjadi ketika ada sinyal tentu menjajikan, namun seperti yang kita sudah alami secara perlahan pada Android , mereka melakukan update otomatis tanpa kita ketahui sama sekali dan tak tahu apa yang di update. Kita akan melihat bagaimana praktek Apple nantinya.

Wireless Sharing


Ketika berbicara tentang wireless sharing selama keynote WWDC, Apple mengambil contoh pengguna Android yang harus "berjalan di sekitar ruangan" mencari seseorang untuk "saling bersentuhan." Itu merupakan salah satu hal paling berani yang anda katakan saat anda sedang memperkenalkan fungsi yang orang lain telah lebih dulu buat, tetapi Apple cukup bangga dengan fitur AirDrop iOS 7 itu. Ini membuat sharing antara pengguna sangat sederhana. Pada setiap aplikasi yang memiliki share sheet, kini anda dapat memilih mode AirDrop dan mengirim, video, file, atau apa pun yang anda coba untuk berikan ke teman.

Telah ada (komunikasi near-field) fitur NFC yang mirip dengan ini pada Android yang disebut "Android Beam" tersedia sejak Android 4.0. Demikian juga, pembuat ponsel Android seperti Samsung memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi dengan mudah antar ponsel. Samsung bahkan memiliki Wi-Fi Direct, yang cukup banyak dapat melakukan apa yang AirDrop dapat lakukan. AirDrop juga hanya akan tersedia dalam versi terbaru dari perangkat iOS, yang berarti generasi iPhone 5 dan iPad-4. Bahkan ponsel Android yang lebih tua memiliki solusi serupa sebanding dengan layanan AirDrop ini.

Kesimpulan


Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa Apple menarik beberapa inspirasi dari Android pada iOS 7. Apple secara diam-diam mengakui bahwa iOS telah mengalami stagnasi sedikit terlalu lama, dan membuat beberapa perubahan besar. Sebut saja mengejar ketinggalan, sebut saja menjiplak, tapi iOS 7 mengambil langkah penting untuk kemajuan OS mobile Apple. Sementara pengguna Android dapat selalu mengklaim bahwa mereka telah terlebih dahulu menggunakannya, pengguna iOS masih akan menyambut perubahan diberlakukan pada IOS 7. Tampilan baru ini menarik dan menggunakan tema bagus secara keseluruhan OS nya dan perangkat iOS kini mampu melakukan hal lebih dari sebelumnya. Jika Apple dapat bersaing dengan perubahan konstan dan inovasi yang ditawarkan Android dan bahkan mungkin mengalahkan Android pada beberapa hal, kita mungkin memiliki pertarungan yang adil dalam perang antar mobile OS . Ini akan menjadi sebuah keuntungan bagi semua pengguna ponsel, karena tak ada inovasi tanpa adanya kompetisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar